Assalaamu'alaikum

Selamat datang di forum Da'wah Islamiyah yang insya Allah akan selalu memberikan ikhtisar-ikhtisar menurut Al-Qur'an dan Sunnah

Rabu, 18 Juli 2012

Bulan Suci Ramadlan

Bismillaahirrahmaanirrahiim ...

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wa baarakaatuh.
    Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi ni’mat kepada kita semua sehingga kita masih di pertemukan dengan bulan yang suci ini yaitu bulan suci Ramadlan. Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarganya, shohabatnya, dan kita semua yang selalu taat kepada ajarannya. Aamiin ...
    Apabila bulan Ramadlan hampir menjelma, hendaklah kita ummat Islam menjelang bulan Ramadlan yang mulia itu, bersiap-siap menanti kedatangannya ; hendaknya kita ummat Islam yang sadar menyambut bulan suci itu dengan penuh kegembiraan, penuh harapan, dan penuh keriangan. Melangkah memasuki bulan yang mulia itu, hendaknya kita mempersiapkan perbekalan, diantaranya :
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 183)
    Allah memerintahkan berpuasa kepada orang-orang yang beriman, bahkan perintah itu adalah wajib, dan visi dan misi dari puasa itu sendiri adalah supaya manusia bertakwa.
    Puasa secara lughah artinya siyam bermakna al-imsak yang artinya menahan.
Secara istilah, puasa artinya menahan diri dari makan dan minum dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Para ‘Ulama telah ijma’ bahwa puasa diwajibkan atas orang islam yang berakal dan baligh, sehat dan menetap sedang wanita hendaklah suci dari haid dan nifas atas dasar diatas, maka puasa tidak wajib atas orang kafir, orang gila, anak-anak, orang sakit, musafir, perempuan yang haid dan nifas, orang tua renta, dan perempuan hamil dan menyusui.
“Setiap amal anak turun Adam berilipat pahalanya, sat kebaikan berlipat sepuluh sampai tujuh ratus kali. Allah Ta’aalaa berfirman, ‘Kecuali puasa, sebab puasa hanyalah untuk-Ku dan Aku (Allah) sendirilah yang membalasnya.” (Al-Hadits)
Subhanallaah... sungguh besar pahala orang-orang yang berpuasa.
Lalu puasa yang seperti apa yang akan memperoleh pahala sebesar itu ?
Yaitu puasa orang yang beriman tentunya,
Yang disebut orang beriman adalah orang-orang yang :
a. Beriman kepada Allah
“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptaka matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah ! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-A’raf : 54)
b. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah
“... Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” (QS. An-Nisa : 136)
c. Beriman kepada kitab Allah
“Dan mereka yan beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.” (QS. Al-Baqarah : 4)
d. Beriman kepada Rasul-rasul Allah
“Dan sungguh, Kami telah mengutus sorang Rasul untuk setiap ummat (untuk menyerukan), ‘sembahlah Allah dan jauhilah thagut’, ...” (QS. An-Nahl : 36)
e. Beriman kepada yaumil akhir
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah diusahakan.” (QS. Taha : 15)
f. Dan beriman kepada qada dan qadar
“Sesungguhnya Kami ciptakan sesuatu itu dengan suatu takdir.” (QS. Al-Qamar : 49)
Semoga kita termasuk didalamnya. Aamiin..
Tetapi puasa itu tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, selain itu puasa adalah disaat kita berjihad memerangi hawa nafsu yang ada dalam diri kita.
Dan anggota tubuh kita yang lainnyapun ikut berpuasa, diantaranya :
1. Hati
Penyakit hati seperti riya, ‘ujub, hiqdu, hasud, suudzan, dan penyakit hati lainnya akan meleburkan pahala ibadah puasa kita. Maka dari itu, kita wajib membersihkan/mengobati penyakit yang ada dalam hati kita, yaitu dengan cara : Membaca Al-Qur’an dan maknanya, sholat malam, berkumpul dengan orang-orang shaleh, berpuasa, dan dzikrullah.
Dengan kita mempraktekan salah satu dari 5 obat diatas, insya Allah lambat laun penyakit hatipun akan teriris jua.
2. Perut
Terkadang kita sebagai manusia sering lupa, dengan cara apakah kita mencari nafkah, dan hasil dari manakah kita menafkahi keluarga, makanan seperti apakah yang selama ini kita makan. Apakah rizki yang kita dapatkan itu benar-benar dari proses yang halal, atau sebaliknya. Dan apakah makanan yang kita makan itu benar-benar halaalan thayyibah, atau bahkan sebaliknya. Riba kini semakin samar, bahkan tidak sedikit manusia yang menyepelekan riba. Perut kita terus di isi tetapi kita tidak tahu makanan dan minuman yang seperti apakah yang masuk kedalam perut kita.
3. Mata
Memandang sinis, bertatap mata dengan hasrat antara bukan mahram, melihat keadaan rumah orang lain  tanpa izin, adalah bagian dari maksiat mata. Maka dari itu kita sebagai ummat muslim di anjurkan untuk menjaga pandangan kita.
4. Lisan
Diantara maksiat lisan adalah : Menceritakan keadaan saudaramu (kaum muslim) dengan sesuatu yang dibencinya, namimah (mengalihkan perkataan agar menimbulkan kerusakan), berdusta, menuduh, memaki-maki orang lain, memutuskan perkara tanpa berdasarkan hukum Allah, tidak menjawab salam. Itulah maksiat lisan, semoga dengan kita mengetahui macam-macam maksiat lisan, kita dapat merubah diri dari apa yang dibenci Allah kepada apa yang disukai Allah. Aamiin
5. Telinga
Telinga adalah salah satu organ tubuh yang sensitif, jika kita tidak mencegahnya dari pendengaran yang tidak baik (mendengarkan gosip, dkk) maka telingapun akan ikut serta dalam bermaksiat.
Tangan
Mengurangi timbangan, mencuri, merampas harta orang lain, memukul orang lain tanpa sebab, menerima suapan, membakar binatang (meskipun semut) kecuali biatang itu mengganggu, itu semua adalah bagian dari maksiat tangan. Dan jangan sampai pahala puasa kita melebur dengan apa yang dilakukan oleh tangan kita.
Agar pahala puasa kita mendapat ridla dari Allah SWT, mari kita mawas diri dari apa yang selalu dilakukan oleh anggota tubuh kita. Dan mari kita rubah pola hidup kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
    Dan jangan lupa terhadap visi dan misi dari puasa itu sendiri, yaitu agar kita menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT.
“Ya Allah, kepada-Mu kami berserah diri, percaya dan tawakal, dan kepada-Mu pula kami akan kembali, dan karena-Mu kami berjuang. Ya Allah, kami berlindung dengan kemuliaan-Mu yang tiada Tuhan kecuali Engkau, janganlah menyesatkan kami. Engkau yang Maha Hidup yang tidak akan mati, sedang jin dan manusia semua bakal mati.”   

Baarakallaahu lii walakum fil qur’aanil ‘adhiim.
Wabillaahi taufiq wal hidayah, wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wa baarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar